PERBEDAAN MASYARAKAT DESA DAN KOTA
Masyarakat Pedesaan
A. Pengertian desa/pedesaan
A. Pengertian desa/pedesaan
Desa adalah suatu kesatuan hukum dimana bertempat tinggal
suatu masyarakat pemerintahan tersendiri, atau desa merupakan perwujudan atau
kesatuan goegrafi ,sosial, ekonomi, politik dan kultur yang terdapat ditempat
itu (suatu daerah), dalam hubungan dan pengaruhnya secara timbal balik dengan
daerah lain. Suatu pedesaan masih sulit umtuk berkembang, bukannya mereka tidak
mau berkembang tapi suatu hal yang baru terkadang bertentangan dengan apa yang
leluhur mereka ajarkan karna itu masyarakat pedasaan sangat tertutup dengan
hal-hal yang baru karena mereka masih memegang teguh adat-adat yang leluhur
mereka ajarkan.
Disuatu desa sangat terjangkau fasilitas seperti rumah
sakit, sekolah, apotik atau prasarana dlm hal pendidikan dan kesehatan maupun
teknologi mereka masih mengandalkan dukun atau paranormal dalam hal kesehatan
mungkin hanya puskesmas yang ada di desa tapi itupun belum tentu ada di setiap
daerah. Maupun pendidikan masih kurangnya sarana pendidikan didesa didlm sutu
kecamatan terkadang hanya satu atau dua sekolahan saja, karena susahnya bantuan
masuk dari pemerintah untuk membangun sekolah-sekolah di daerah desa dan
terkadang jarang guru yang mau mengajar di daerah pedesaan.
Ciri-ciri masyarakat pedesaan
Ada beberapa ciri yang menonjol pada masyarakat pedesaan yaitu :
Ada beberapa ciri yang menonjol pada masyarakat pedesaan yaitu :
Ø Kehidupan didesa masyarakatnya masih memegang teguh
keagamaan atau adat dari leluhur mereka.
Ø Warga pedesaan lebih condong saling tolong-menolong tidak hidup individualism
Ø Warga pedesaan lebih condong saling tolong-menolong tidak hidup individualism
Ø Warga pedesaan mayoritas memiliki pekerjaan sebagai
petani.
Ø Fasilitas-fasilitas masih sulit ditemukan dipedesaan
Ø Warganya masih sulit untuk menerima hal baru atau mereka tertutup dengan hal-hal yang baru.
Ø Fasilitas-fasilitas masih sulit ditemukan dipedesaan
Ø Warganya masih sulit untuk menerima hal baru atau mereka tertutup dengan hal-hal yang baru.
Masyarakat Perkotaan
B. Pengertian Kota
Kota adalah suatu pemilihan yang cukup besar, padat dan
permanen, dihuni oleh orang-orang yang heterogen kedudukan sosialnya, apabila
penghuni setempatnya dapat memenuhi sebagian besar kebutuhan ekonominya dipasar.
Dari beberapa pendapat secara umum dapat dikatakan mempunyani ciri-ciri
mendasar yang sama. Pengertian kota dapat dikenakan pada daerah atau lingkungan
komunitas tertentu dengan tingkatan dalam struktur pemerintahan.
Ciri-ciri masyarakat Perkotaan
Ada beberapa ciri yang menonjol pada masyarakat perkotaan, yaitu :
Ada beberapa ciri yang menonjol pada masyarakat perkotaan, yaitu :
Ø Kehidupan keagamaannya berkurang, kadangkala tidak terlalu
dipikirkan karena memang kehidupan yang cenderung kearah keduniaan saja.
Ø Orang kota pada umumnya dapat mengurus dirinya sendiri tanpa harus berdantung pada orang lain (Individualisme).
Ø Pembagian kerja diantara warga-warga kota juga lebih tegas dan mempunyai batas-batas yang nyata.
Ø Kemungkinan-kemungkinan untuk mendapatkan pekerjaan juga lebih banyak diperoleh warga kota.
Ø Perubahan-perubahan tampak nyata dikota-kota, sebab kota-kota biasanya terbuka dalam menerima pengaruh-pengaruh dari luar.
Ø Orang kota pada umumnya dapat mengurus dirinya sendiri tanpa harus berdantung pada orang lain (Individualisme).
Ø Pembagian kerja diantara warga-warga kota juga lebih tegas dan mempunyai batas-batas yang nyata.
Ø Kemungkinan-kemungkinan untuk mendapatkan pekerjaan juga lebih banyak diperoleh warga kota.
Ø Perubahan-perubahan tampak nyata dikota-kota, sebab kota-kota biasanya terbuka dalam menerima pengaruh-pengaruh dari luar.
Perbedaan antara desa dan kota
Dalam masyarakat modern, sering dibedakan antara masyarakat
pedesaan (rural community) dan masyarakat perkotaan (urban community).
Perbedaan tersebut sebenarnya tidak mempunyai hubungan dengan pengertian
masyarakat sederhana, karena dalam masyarakat modern, betapa pun kecilnya suatu
desa, pasti ada pengaruh-pengaruh dari kota. Perbedaan masyarakat pedesaan dan
masyarakat perkotaan. Kita dapat membedakan antara masyarakat desa dan
masyarakat kota yang masing-masing punya karakteristik tersendiri.
Masing-masing punya sistem yang mandiri, dengan fungsi-fungsi sosial, struktur
serta proses-proses sosial yang sangat berbeda, bahkan kadang-kadang dikatakan
“berlawanan”.
Warga suatu masyarakat pedesaan mempunyai hubungan yang
lebih erat dan lebih mendalam ketimbang hubungan mereka dengan warga masyarakat
pedesaan lainnya. Sistem kehidupan biasanya berkelompok atas dasar sistem
kekeluargaan, menjelaskan ciri-ciri relasi sosial yang ada di desa itu, adalah
pertama-tama, hubungan kekerabatan.
Sistem kekerabatan dan kelompok kekerabatan masih memegang
peranan penting. Penduduk masyarakat pedesaan pada umumnya hidup dari
pertanian, walaupun terlihat adanya tukang kayu, tukang genteng dan bata,
tukang membuat gula, akan tetapi inti pekerjaan penduduk adalah pertanian.
Pekerjaan-pekerjaan di samping pertanian, hanya merupakan pekerjaan sambilan
saja.
Golongan orang-orang tua pada masyarakat pedesaan umumnya
memegang peranan penting. Orang akan selalu meminta nasihat kepada mereka
apabila ada kesulitan-kesulitan yang dihadapi. menyatakan bahwa di daerah
pedesaan kekuasaan-kekuasaan pada umumnya terpusat pada individu seorang kiyai,
ajengan, lurah dan sebagainya.
Ada beberapa ciri yang dapat dipergunakan sebagai petunjuk
untuk membedakan antara desa dan kota. Dengan melihat perbedaan perbedaan yang
ada mudah mudahan akan dapat mengurangi kesulitan dalam menentukan apakah suatu masyarakat dapat disebut sebagi masyarakat pedeasaan
atau masyarakat perkotaan.
Ciri ciri tersebut antara lain :
Ø jumlah dan kepadatan penduduk
Ø lingkungan hidup
Ø mata pencaharian
Ø corak kehidupan sosial
Ø stratifiksi sosial
Ø mobilitas sosial
Ø pola interaksi sosial
Ø solidaritas sosial
Ø kedudukan dalam hierarki sistem administrasi nasional.
Ø jumlah dan kepadatan penduduk
Ø lingkungan hidup
Ø mata pencaharian
Ø corak kehidupan sosial
Ø stratifiksi sosial
Ø mobilitas sosial
Ø pola interaksi sosial
Ø solidaritas sosial
Ø kedudukan dalam hierarki sistem administrasi nasional.
PEMBAHASAN
1.
TEORI
Pengertian Desa dan Kota.
Yang dimaksud dengan desa menurut
Sutardjo Kartohadi Kusuma mengemukakan bahwa: Desa adalah suatu kesatuan hukum
dimana bertempat tinggal suatu masyarakat pemerintahan tersendiri.
Dalam UU Nomor 32 Tahun 2004
disebutkan pengertian desa sebagai kesatuan masyarakat hukum yang memiliki
batas wilayah, yang berwenang untuk mengatur dan mengurus kepentingan masyarakat
setempat, berdasarkan asal-usul dan adat istiadat setempat yang diakui dan dihormati
dalam system pemerintahan Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Adapun yang
menjadi ciri-ciri masyarakat pedesaan antara lain :
a. Di dalam
masyarakat pedesaan di antara warganya mempunyai hubungan yang lebih mendalam
dan erat bila di bandingkan dengan masyarakat pedesaan lainya di luar
batas-batas wilayahnya.
b. Sistem
kehidupan umumnya berkelompok dengan dasar kekeluargaan.
c. Sebagian besar warga masyarakat pedesaan
hidup dari pertanian.
d. Masyarakat
tersebut homogen seperti dalam hal mata pencarian , agama, adat istiadat, dsb.
Kota menurut definisi universal
adalah sebuah area urban yang berbeda dari desa ataupun kampung berdasarkan
ukuranya,kepadatan penduduk,kepentingan atau status hukum.
Beberapa definisi (secara
etimologis) “kota”dalam bahasa lain yang agak tepat dengan pengertian
ini,seperti dalam bahasa Cina,kota artinya dinding dan dalam bahasa Belanda
kuno,tuiin,bisa berarti pagar.Jadi dengan demikian kota adalah
batas.Selanjutnya masyarakat perkotaan sering disebut juga urban community,
Pengertian masyarakat kota lebih ditekankan pada sifat-sifat kehidupanya serta
ciri-ciri kehidupanya yang berbeda dengan masyarakat pedesaan.
Ada beberapa ciri yamg menonjol pada
masyarakat kota.yaitu:
a. Kehidupan
keagamaan berkurang bila dibandingkan dengan kehidupan keagamaan di desa.
b. Orang
kota pada umumnya dapat mengurus dirinya sendiri tanpa harus bergantung
padaorang lain.
c.
Pembagian kerja diantara warga-warga kota juga lebih tegas dan mempunyai
batas-batas yang nyata.
d. Kemungkinan-kemungkinan
untuk mendapatkan pekerjaan juga lebih banyak diperoleh warga kota daripada
warga desa.
e. Jalan
pikiran rasional yang pada umumnya dianut masyarakat perkotaan,menyebabkan
bahwa interaksi-interaksi yang terjadi lebih didasarkan pada factor kepentingan
daripada factor pribadi.
f. Perubahan-perubahan
social tampak dengan nyata di kota-kota,sebab masyarakat kota biasanya lebih
terbuka dalam menerima hal-hal baru.
g. Jalan
kehidupan cepat, faktor waktu sangat penting.
Perbedaan
Desa dan Kota
Ada beberapa ciri yang dapat digunakan sebagai
petunjuk untuk membedakan antara desa dan kota. Antara lain sebagai berikut:
1. Kota memiliki penduduk yang jumlahnya lebih banyak
dibandingkan desa.
2. Lingkungan
hidup di pedesaan sangat jauh berbeda dengan diperkotaan.Lingkungan pedesaan
terasa lebih dekat dengan alam bebas,udaranya bersih,sinar matahari cukup dan
lain sebagainya.Sedangkan dilingkungan perkotaan yang sebagian besar dilapisi
beton dan aspal,bangunan-bangunan menjulang tinggi dan pemukiman yang padat.
3. Kegiatan
utama penduduk desa berada di sector ekonomi primer yaitu bidang
agraris(pertanian).
4. Corak
kehidupan social di desa dapat dikatakan masih homogin(satu jenis),sebaliknya
di kota sangat heterogin(beraneka ragam) karena disana saling bertemu berbagai
suku bangsa,agama,kelompok dan masing-masing memiliki kepentingan yang
berlainan.
5. Sistem
pelapisan social di kota jauh lebih kompleks daripada di desa.
6. Mobilitas
(kemampuan bergerak) social di kota jauh lebih besar daripada di desa.
7. Bila
terjadi pertentangan,di usahakan untuk dirukunkan,karena memang prinsip
kerukunan inilah yang menjiiwai hubungan sosial pada masyarakat pedesaan.
8. Jumlah
angkatan kerja yang tidak mempunyai pekerjaan tetap di pedesaan jauh lebih
besar daripada di perkotaan.
Hubungan Desa
dan Kota
Masyarakat pedesaan dan perkotaan
bukanlah dua komonitas yang terpisah sama sekali satu sama lain. Bahkan dalam
keadaan yang wajar diantara keduanya terdapat hubungan yang erat. Bersifat
ketergantungan, karena diantara mereka saling membutuhkan. Kota tergantung pada
desa dalam memenuhi kebutuhan warganya akan bahan bahan pangan seperti beras,
sayur-mayur , daging dan ikan.
Desa juga merupakan sumber tenaga
kasar bagi jenis-jenis pekerjaan tertentu dikota. Misalnya saja buruh bangunan
dalam proyek-proyek perumahan. Proyek pembangunan atau perbaikan jalan raya
atau jembatan dan tukang becak. Mereka ini biasanya adalah pekerja pekerja
musiman. Pada saat musim tanam mereka, sibuk bekerja di sawah. Bila pekerjaan
dibidang pertanian mulai menyurut, sementara menunggu masa panen mereka
merantau ke kota terdekat untuk melakukan pekerjaan apa saja yang
tersedia. Sebaliknya, kota menghasilkan
barang-barang yang juga
diperlukan oleh orang desa seperti bahan-bahan pakaian, alat dan obat pembasmi
hama pertanian, minyak tanah, obat-obatan untuk memelihara kesehatan dan
transportasi.
Hal inilah yang membuat kawasan
perkotaan menjadi tumpang-tindih dengan kawasan perdesaan, nampaknya persoalan
tersebut sederhana, bukankah telah ada alat transportasi, pelayanan kesehatan,
fasilitas pendidikan, pasar, dan rumah makan dan lain sebagainya, yang
mempertemukan kebutuhan serta sifat kedesaan dan kekotaan.
Hubungan kota-desa cenderung terjadi
secara alami yaitu yang kuat akan menang, karena itu dalam hubungan desa-kota,
makin besar suatu kota makin berpengaruh dan makin menentukan kehidupan
perdesaan.
Secara teoristik, kota merubah atau paling
mempengaruhi desa melalui beberapa cara, seperti:
1. Ekspansi kota
ke desa, atau boleh dibilang perluasan kawasan perkotaan dengan merubah atau
mengambil kawasan perdesaan. Ini terjadi di semua kawasan perkotaan dengan
besaran dan kecepatan yang beraneka ragam;
2. Invasi kota ,
pembangunan kota baru seperti misalnya Batam dan banyak kota baru sekitar
Jakarta merubah perdesaan menjadi perkotaan. Sifat kedesaan lenyap atau hilang
dan sepenuhnya diganti dengan perkotaan;
3. Penetrasi kota
ke desa, masuknya produk, prilaku dan nilai kekotaan ke desa.
Proses ini yang sesungguhnya banyak terjadi;
4. ko-operasi kota-desa,
pada umumnya berupa pengangkatan produk yang bersifat kedesaan ke kota.
Dari keempat hubungan desa-kota
tersebut kesemuanya diprakarsai pihak dan orang kota. Proses sebaliknya hampir
tidak pernah terjadi, oleh karena itulah berbagai permasalahan dan gagasan yang
dikembangkan pada umumnya dikaitkan dalam kehidupan dunia yang memang akan
mengkota.
2. PERBANDINGAN ARTIKEL DENGAN TEORI
Secara garis besar, dari artikel dan
teori diatas tidak lah jauh perbedaan nya. Pada artikel dan teori nya dikatakan
bahwa desa memiliki kecenderungan atau ciri dasar sebagai berikut:
1.
Pada umumnya berpegang teguh pada keagamaan atau kebiasaan
adat.
2.
Cenderung memiliki jiwa social gotong royong.
3.
Pekerjaan mayoritas adalah petani.
4.
Ilmu pengetahuan dan teknologi nya masih sulit
5.
Mereka cenderung tertutup dengan hal-hal baru.
Sementara pada masyarakat desanya
memiliki ciri:
1. Kepercayaan (keagamaan) masih kurang
dan cenderung ke duniawian saja.
2. Sifatnya individualism
3. Pembagian kerja lebih tegas dan
mempunyai batas batas yang nyata.
4. Banyak lapangan pekerjaan.
5. Perubahan social dan kebudayaan nya
cukup nyata karena bersifat terbuka.
Dari ciri tersebut kami dapat
menyimpulkan bahwa desa dan kota sangatlah berbeda. Kota memiliki penduduk yang
lebih padat dari pada desa. Di desa rata-rata bekerja sebagai petani, berbeda
dengan di kota yang memiliki pekerjaan tetap yang beraneka ragam dan profesi.
Dari segi kebudayaan nya, di kota lebih terbuka sehingga kebudayaan kota sering
berubah ubah karena kebudayaan asing yang masuk.
Selain dari ciri perbedaan tersebut,
desa dan kota memiliki keterkaitan hubungan social. Seperti halnya desa yang
memperoduksi bahan pangan maupun bahan produk lainnya untuk memenuhi kebutuhan
kota atas pangan mereka. Sementara kota menyediakan produk jadi yang juga di
butuhkan oleh desa sebagai kelangsungan hidup.
KESIMPULAN
Kesimpulan yang dapat kami tarik dari artikel dan teori
diatas adalah bahwa desa dan kota umumnya memiliki perbedaan yang sangat
segnifikan. Mulai dari segi geografis, ekonomi, status sosial, sampai
kebudayaannya. Tetapi ternyata juga
memiliki hubungan social yang tinggi . Hal ini di bukatikan dari hubungan dalam
pemenuhan kebutuhan hidup mereka.
Desa dan kota bersifat
ketergantungan, karena diantara mereka saling membutuhkan. Kota tergantung pada
desa dalam memenuhi kebutuhan warganya akan bahan bahan pangan seperti beras,
sayur-mayur , daging dan ikan. sementara desa membutuhkan produk-produk
industry perkotaan untuk kelangsungan hidup. Seperti alat transportasi,
perkembangan teknologi, sarana kesehatan, guru pengajar atau pendidik dan
sebagainya.
DAFTAR
PUSTAKA
Arif R,
Y.C.N. Sutarini dan Murtamadji. 2004. Sosiologi. Klaten: PT Macanan
Jaya Cemerlang
Ismawati,
Esti. 2012. Ilmu Sosial Budaya Dasar. Yogyakarta: Ombak
Soelaeman,
M.Munandar. 2008. Ilmu Sosial Dasar. Bandung: PT.Refika
Aditama
http//: kafipangestu.blogspot.com
Silahkan di kunjungi ya teman teman 100% Memuaskan
BalasHapus> Hoki anda ada di sini <
1 USER ID UNTUK SEMUA GAME
Kami memberi bukti bukan Janji
Daftar sekarang juga di www.dewalotto.club
MIN DEPO & WD HANYA Rp.20.000,-
UNTUK INFORMASI SELANJUTNYA BISA HUB KAMI DI :
WHATSAPP : ( +855 69312579 ) 24 JAM ONLINE
MELAYANI TRANSAKSI VIA BANK :
BCA - MANDIRI - BRI - BNI - DANAMON-NIAGA
Raihlah Mimpi Anda Setiap Hari & Jadilah Pemenang !!!
Saya akan sangat merekomendasikan layanan pendanaan meridian Le_ kepada siapa saja yang membutuhkan bantuan keuangan dan mereka akan membuat Anda tetap di atas direktori tinggi untuk kebutuhan lebih lanjut. Sekali lagi saya memuji diri sendiri dan staf Anda untuk layanan luar biasa dan layanan pelanggan, karena ini merupakan aset besar bagi perusahaan Anda dan pengalaman yang menyenangkan bagi pelanggan seperti saya. Semoga Anda mendapatkan yang terbaik untuk masa depan. Layanan pendanaan meridian adalah cara terbaik untuk mendapatkan pinjaman yang mudah, di sini ada email .. lfdsloans@lemeridianfds.com Atau bicaralah dengan Bpk. Benjamin Di WhatsApp Via_. 1-989-394-3740
BalasHapusTerima kasih telah membantu saya dengan pinjaman sekali lagi dalam hati yang tulus, saya selamanya berterima kasih.