Minggu, 28 September 2014



MATERI MATEMATIKA
PERSIAPAN QUIS ( RABU, 1 OKTOBER 2014 )

HIMPUNAN
Adalah kumpulan benda atau objek yang didefinisikan dengan jelas.
Cth : A adalah Bilangan asli kurang dari 7
   A = {1,2,3,4,5,6}
Soal : Nyatakan himpunan berikut dalam bentuk notasi pembentuk       himpunan
1.             B adalah bilangan Asli yang lebih dari 3 dan kurang atau sama dengan 15
2.             C adalah bilangan bulat lebih dari atau sama   dengan  -5 tetapi kurang dari 10
Jawab .
1.       B = { x | 3 < x ≤  15 , x Π A}
2.       C = { x | -5 ≤  x < 10 , x Î B }
 soal : Nyatakan soal di atas dengan cara mendaftar anggotanya
Jawaban:
B = { x | 3 < x ≤  15 , x Π A}
   = { 4,5,6,7,8,9,10,11,12,13,14,15 }
C = { x | -5 ≤  x < 10 , x Î B }
   = { -5, -4, -3, -2, -1, 0, 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9 }
                           
Catatan:
Lambang n(A), n(B) disebut bilangan kardinal
Lambang Ï dibaca “bukan elemen” atau bukan anggota
Lambang Î dibaca “elemen” atau anggota

a.       HIMPUNAN KOSONG
Himpunan Kosong adalah himpunan yang tidak memiliki anggota dan dilambangkan dengan { } atau  Æ
Cth :       D = { x | x orang yang tingginya lebih dari 5 m}
F = { x | x bilangan prima antara 7 dan 11 }

b.      HIMPUNAN LEPAS
Tidak ada anggota yang sama
Cth :       L = { 1, 3, 5, 7, 9, 11, 13, 15 }
G = { 2, 4, 6, 8, 10, 12, 14, 16 }
himpunan L dan G adalah dua himpunan yang saling lepas, jadi  L // G

c.       HIMPUNAN TIDAK SALING LEPAS
Mempunyai anggota sama
Cth:        P = { 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8 }
Q = { 2, 4, 6, 8, 10, 12, 14, 16 }
Himpunan P dan himpunan Q tidak saling lepas karena mempunyai anggota yang sama (persekutuan) yaitu 2, 4, 6, dan 8, jadi P Ë Q

d.      HIMPUNAN SEMESTA
Memuat semua objek yang dibicarakan
Cth :       A = { 1,2,3,4,5,6,7,8,9,10,11,12,13,14,15}
B = { -3,-2,-1,0,1,2,3,4,5,6,7,8,9,10,11 }
C = { 0,1,2,3,4,5,6,7,8,9,10,11,12,13,14 }
D = { 2,3,5,7,11 }
E = { 0, 2, 4, 6 }
Setiap anggota himpunan D yaitu 2,3,5,7,11 ada di dalam Himpunan A, B, C. Oleh karena itu Himpunan A,B,C adalah Himpunan Semesta dari Himpunan D
Setiap anggota Himpunan E yaitu 0,2,4,6 ada di dalam himpunan B dan C, tetapi angka 0 tidak ada di dalam himpunan A. Oleh karena itu Himpunan B dan C merupakan Himpunan semesta dari himpunan E, dan Himpunan A bukan himpunan semesta dari himpunan E

e.      HIMPUNAN BAGIAN
A adalah himpunan bagian dari himpunan B apabila setiap anggota himpunan A juga menjadi anggota himpunan B dilambangkan dengan A Ì B
Cth :       S = { 0, 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10 }
A = { 0, 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7 } ; B = { 1, 2, 3, 4 } ; C = { 6, 7, 8, 9 }
Karena setiap anggota himpunan B juga merupakan anggota himpunan A maka himpunan B merupakan himpunan bagian dari himpunan A, jadi  B Ì A
Karena ada anggota himpunan C yaitu 8 dan 9 tidak terdapat di dalam himpunan A maka himpunan C bukan himpunan bagian dari himpunan A, jadi C Ë A
Ø  Rumus Banyaknya Himpunan Bagian
Jika suatu himpunan mempunyai anggota sebanyak n(A) maka banyaknya himpunan bagian dari A adalah  sebanyak 2n(A)
Cth :               A = { a,b,c }
                       n(A) = 3                        
       2n(A) = 23 = 8 
A = { a,b,c }
A = { a }  { b }  { c }  
A = { ab }  { ac }   { bc } 
                A = φ
                Power set     P(A) = {  φ, a,b,c,ab,ac,bc,abc  } 
f.        HIMPUNAN SAMA
Sama bentuk anggota dan jumlahnya
Cth :       A = = { a, I, u, e, o }          B = { u, a, I, o, e }
                                A = B
g.       HIMPUNAN EKUIVALEN
Jumlah anggota sama tapi anggotanya berbeda
Cth :       P = { a, I, u, e, o }              Q = { 1, 2, 3, 4, 5 }
P ~ Q
h.      IRISAN DUA HIMPUNAN / INTERAKSI
Semua anggota A sekaligus anggota B
Cth :       P = {a, b, c, d, e }               Q = {d, e, f, g, h }.   
  Tentukan P Ç Q
      P Ç Q  = { d, e }
i.         GABUNGAN DUA HIMPUNAN (UNION )
Gabungan himpunan A dan B ditulis A È B adalah himpunan semua objek yang menjadi anggota himpunan A atau menjadi anggota himpunan B
Cth :       P = {a, b, c, d, e }               Q = {d, e, f, g, h }
   . Tentukan P È Q
         P È Q = { a, b, c, d, e, f, g, h }
j.        CARTESIAN PRODUCT
Himpunan A X B = { (a,b) | a ϵ AᴧB ϵ b }
Cth :       A = { 1,2 }             B = { a,b }
                AXB = { (1a),(1b),(2a),(2b) }
k.       OPERASI HIMPUNAN
AUB = { X|X ϵ A v X ϵ B }
AÇB = { X|X ϵ A X ϵ B }
Jika AÇB = φ maka disebut disjoint

Rabu, 24 September 2014







ARTIKEL

PERBEDAAN MASYARAKAT DESA DAN KOTA 


Masyarakat Pedesaan

A. Pengertian desa/pedesaan


Desa adalah suatu kesatuan hukum dimana bertempat tinggal suatu masyarakat pemerintahan tersendiri, atau desa merupakan perwujudan atau kesatuan goegrafi ,sosial, ekonomi, politik dan kultur yang terdapat ditempat itu (suatu daerah), dalam hubungan dan pengaruhnya secara timbal balik dengan daerah lain. Suatu pedesaan masih sulit umtuk berkembang, bukannya mereka tidak mau berkembang tapi suatu hal yang baru terkadang bertentangan dengan apa yang leluhur mereka ajarkan karna itu masyarakat pedasaan sangat tertutup dengan hal-hal yang baru karena mereka masih memegang teguh adat-adat yang leluhur mereka ajarkan.


Disuatu desa sangat terjangkau fasilitas seperti rumah sakit, sekolah, apotik atau prasarana dlm hal pendidikan dan kesehatan maupun teknologi mereka masih mengandalkan dukun atau paranormal dalam hal kesehatan mungkin hanya puskesmas yang ada di desa tapi itupun belum tentu ada di setiap daerah. Maupun pendidikan masih kurangnya sarana pendidikan didesa didlm sutu kecamatan terkadang hanya satu atau dua sekolahan saja, karena susahnya bantuan masuk dari pemerintah untuk membangun sekolah-sekolah di daerah desa dan terkadang jarang guru yang mau mengajar di daerah pedesaan.

Ciri-ciri masyarakat pedesaan
Ada beberapa ciri yang menonjol pada masyarakat pedesaan yaitu :


Ø Kehidupan didesa masyarakatnya masih memegang teguh keagamaan atau adat dari leluhur mereka.
Ø Warga pedesaan lebih condong saling tolong-menolong tidak hidup individualism
Ø Warga pedesaan mayoritas memiliki pekerjaan sebagai petani.
Ø Fasilitas-fasilitas masih sulit ditemukan dipedesaan
Ø Warganya masih sulit untuk menerima hal baru atau mereka tertutup dengan hal-hal yang baru.




Masyarakat Perkotaan

B. Pengertian Kota

Kota adalah suatu pemilihan yang cukup besar, padat dan permanen, dihuni oleh orang-orang yang heterogen kedudukan sosialnya, apabila penghuni setempatnya dapat memenuhi sebagian besar kebutuhan ekonominya dipasar. Dari beberapa pendapat secara umum dapat dikatakan mempunyani ciri-ciri mendasar yang sama. Pengertian kota dapat dikenakan pada daerah atau lingkungan komunitas tertentu dengan tingkatan dalam struktur pemerintahan.

Ciri-ciri masyarakat Perkotaan
Ada beberapa ciri yang menonjol pada masyarakat perkotaan, yaitu :


Ø Kehidupan keagamaannya berkurang, kadangkala tidak terlalu dipikirkan karena memang kehidupan yang cenderung kearah keduniaan saja.
Ø Orang kota pada umumnya dapat mengurus dirinya sendiri tanpa harus berdantung pada orang lain (Individualisme).
Ø Pembagian kerja diantara warga-warga kota juga lebih tegas dan mempunyai batas-batas yang nyata.
Ø Kemungkinan-kemungkinan untuk mendapatkan pekerjaan juga lebih banyak diperoleh warga kota.
Ø Perubahan-perubahan tampak nyata dikota-kota, sebab kota-kota biasanya terbuka dalam menerima pengaruh-pengaruh dari luar.




Perbedaan antara desa dan kota
Dalam masyarakat modern, sering dibedakan antara masyarakat pedesaan (rural community) dan masyarakat perkotaan (urban community). Perbedaan tersebut sebenarnya tidak mempunyai hubungan dengan pengertian masyarakat sederhana, karena dalam masyarakat modern, betapa pun kecilnya suatu desa, pasti ada pengaruh-pengaruh dari kota. Perbedaan masyarakat pedesaan dan masyarakat perkotaan. Kita dapat membedakan antara masyarakat desa dan masyarakat kota yang masing-masing punya karakteristik tersendiri. Masing-masing punya sistem yang mandiri, dengan fungsi-fungsi sosial, struktur serta proses-proses sosial yang sangat berbeda, bahkan kadang-kadang dikatakan “berlawanan”.

Warga suatu masyarakat pedesaan mempunyai hubungan yang lebih erat dan lebih mendalam ketimbang hubungan mereka dengan warga masyarakat pedesaan lainnya. Sistem kehidupan biasanya berkelompok atas dasar sistem kekeluargaan, menjelaskan ciri-ciri relasi sosial yang ada di desa itu, adalah pertama-tama, hubungan kekerabatan.

Sistem kekerabatan dan kelompok kekerabatan masih memegang peranan penting. Penduduk masyarakat pedesaan pada umumnya hidup dari pertanian, walaupun terlihat adanya tukang kayu, tukang genteng dan bata, tukang membuat gula, akan tetapi inti pekerjaan penduduk adalah pertanian. Pekerjaan-pekerjaan di samping pertanian, hanya merupakan pekerjaan sambilan saja.

Golongan orang-orang tua pada masyarakat pedesaan umumnya memegang peranan penting. Orang akan selalu meminta nasihat kepada mereka apabila ada kesulitan-kesulitan yang dihadapi. menyatakan bahwa di daerah pedesaan kekuasaan-kekuasaan pada umumnya terpusat pada individu seorang kiyai, ajengan, lurah dan sebagainya.

Ada beberapa ciri yang dapat dipergunakan sebagai petunjuk untuk membedakan antara desa dan kota. Dengan melihat perbedaan perbedaan yang ada mudah mudahan akan dapat mengurangi kesulitan dalam menentukan apakah suatu masyarakat dapat disebut sebagi masyarakat pedeasaan atau masyarakat perkotaan.

Ciri ciri tersebut antara lain :
Ø jumlah dan kepadatan penduduk
Ø lingkungan hidup
Ø mata pencaharian
Ø corak kehidupan sosial
Ø stratifiksi sosial
Ø mobilitas sosial
Ø pola interaksi sosial
Ø solidaritas sosial
Ø kedudukan dalam hierarki sistem administrasi nasional.



PEMBAHASAN



1.      TEORI


 Pengertian Desa dan Kota.
Yang dimaksud dengan desa menurut Sutardjo Kartohadi Kusuma mengemukakan bahwa: Desa adalah suatu kesatuan hukum dimana bertempat tinggal suatu masyarakat pemerintahan tersendiri.
Dalam UU Nomor 32 Tahun 2004 disebutkan pengertian desa sebagai kesatuan masyarakat hukum yang memiliki batas wilayah, yang berwenang untuk mengatur dan mengurus kepentingan masyarakat setempat, berdasarkan asal-usul dan adat  istiadat setempat yang diakui dan dihormati dalam system pemerintahan Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Adapun yang menjadi ciri-ciri masyarakat pedesaan antara lain :
a. Di dalam masyarakat pedesaan di antara warganya mempunyai hubungan yang lebih mendalam dan erat bila di bandingkan dengan masyarakat pedesaan lainya di luar batas-batas wilayahnya.
b. Sistem kehidupan umumnya berkelompok dengan dasar kekeluargaan.
c.  Sebagian besar warga masyarakat pedesaan hidup dari pertanian.
d.  Masyarakat tersebut homogen seperti dalam hal mata pencarian , agama, adat istiadat, dsb.

Kota menurut definisi universal adalah sebuah area urban yang berbeda dari desa ataupun kampung berdasarkan ukuranya,kepadatan penduduk,kepentingan atau status hukum.

Beberapa definisi (secara etimologis) “kota”dalam bahasa lain yang agak tepat dengan pengertian ini,seperti dalam bahasa Cina,kota artinya dinding dan dalam bahasa Belanda kuno,tuiin,bisa berarti pagar.Jadi dengan demikian kota adalah batas.Selanjutnya masyarakat perkotaan sering disebut juga urban community, Pengertian masyarakat kota lebih ditekankan pada sifat-sifat kehidupanya serta ciri-ciri kehidupanya yang berbeda dengan masyarakat pedesaan.

Ada beberapa ciri yamg menonjol  pada masyarakat kota.yaitu:
a. Kehidupan keagamaan berkurang bila dibandingkan dengan kehidupan keagamaan di desa.
b. Orang kota pada umumnya dapat mengurus dirinya sendiri tanpa harus  bergantung padaorang lain.
c.  Pembagian kerja diantara warga-warga kota juga lebih tegas dan mempunyai batas-batas yang nyata.
d.  Kemungkinan-kemungkinan untuk mendapatkan pekerjaan juga lebih banyak diperoleh warga kota daripada warga desa.
e. Jalan pikiran rasional yang pada umumnya dianut masyarakat perkotaan,menyebabkan bahwa interaksi-interaksi yang terjadi lebih didasarkan pada factor kepentingan daripada factor pribadi.
f.  Perubahan-perubahan social tampak dengan nyata di kota-kota,sebab masyarakat kota biasanya lebih terbuka dalam menerima hal-hal baru.
g.  Jalan kehidupan cepat, faktor waktu sangat penting.



Perbedaan Desa dan Kota
Ada beberapa ciri yang dapat digunakan sebagai petunjuk untuk membedakan antara desa dan kota. Antara lain sebagai berikut:
1. Kota memiliki penduduk yang jumlahnya lebih banyak dibandingkan desa.
2. Lingkungan hidup di pedesaan sangat jauh berbeda dengan diperkotaan.Lingkungan pedesaan terasa lebih dekat dengan alam bebas,udaranya bersih,sinar matahari cukup dan lain sebagainya.Sedangkan dilingkungan perkotaan yang sebagian besar dilapisi beton dan aspal,bangunan-bangunan menjulang tinggi dan pemukiman yang padat.
3. Kegiatan utama penduduk desa berada di sector ekonomi primer yaitu bidang agraris(pertanian).
4. Corak kehidupan social di desa dapat dikatakan masih homogin(satu jenis),sebaliknya di kota sangat heterogin(beraneka ragam) karena disana saling bertemu berbagai suku bangsa,agama,kelompok dan masing-masing memiliki kepentingan yang berlainan.
5. Sistem pelapisan social di kota jauh lebih kompleks daripada di desa.
6.  Mobilitas (kemampuan bergerak) social di kota jauh lebih besar daripada di desa.
7.  Bila terjadi pertentangan,di usahakan untuk dirukunkan,karena memang prinsip kerukunan inilah yang menjiiwai hubungan sosial pada masyarakat pedesaan.
8.  Jumlah angkatan kerja yang tidak mempunyai pekerjaan tetap di pedesaan jauh lebih besar daripada di perkotaan.


 Hubungan Desa dan Kota
Masyarakat pedesaan dan perkotaan bukanlah dua komonitas yang terpisah sama sekali satu sama lain. Bahkan dalam keadaan yang wajar diantara keduanya terdapat hubungan yang erat. Bersifat ketergantungan, karena diantara mereka saling membutuhkan. Kota tergantung pada desa dalam memenuhi kebutuhan warganya akan bahan bahan pangan seperti beras, sayur-mayur , daging dan ikan.

Desa juga merupakan sumber tenaga kasar bagi jenis-jenis pekerjaan tertentu dikota. Misalnya saja buruh bangunan dalam proyek-proyek perumahan. Proyek pembangunan atau perbaikan jalan raya atau jembatan dan tukang becak. Mereka ini biasanya adalah pekerja pekerja musiman. Pada saat musim tanam mereka, sibuk bekerja di sawah. Bila pekerjaan dibidang pertanian mulai menyurut, sementara menunggu masa panen mereka merantau ke kota terdekat untuk melakukan pekerjaan apa saja yang tersedia. Sebaliknya, kota menghasilkan barang-barang yang  juga diperlukan oleh orang desa seperti bahan-bahan pakaian, alat dan obat pembasmi hama pertanian, minyak tanah, obat-obatan untuk memelihara kesehatan dan transportasi.

Hal inilah yang membuat kawasan perkotaan menjadi tumpang-tindih dengan kawasan perdesaan, nampaknya persoalan tersebut sederhana, bukankah telah ada alat transportasi, pelayanan kesehatan, fasilitas pendidikan, pasar, dan rumah makan dan lain sebagainya, yang mempertemukan kebutuhan serta sifat kedesaan dan kekotaan.

Hubungan kota-desa cenderung terjadi secara alami yaitu yang kuat akan menang, karena itu dalam hubungan desa-kota, makin besar suatu kota makin berpengaruh dan makin menentukan kehidupan perdesaan.
Secara teoristik, kota merubah atau paling mempengaruhi desa melalui beberapa cara, seperti:
1. Ekspansi kota ke desa, atau boleh dibilang perluasan kawasan perkotaan dengan merubah atau mengambil kawasan perdesaan. Ini terjadi di semua kawasan perkotaan dengan besaran dan kecepatan yang beraneka ragam;
2.  Invasi kota , pembangunan kota baru seperti misalnya Batam dan banyak kota baru sekitar Jakarta merubah perdesaan menjadi perkotaan. Sifat kedesaan lenyap atau hilang dan sepenuhnya diganti dengan perkotaan;
3. Penetrasi kota ke desamasuknya produk, prilaku dan nilai kekotaan ke desa. Proses ini yang sesungguhnya banyak terjadi;
4.  ko-operasi kota-desa, pada umumnya berupa pengangkatan produk yang bersifat kedesaan ke kota.
Dari keempat hubungan desa-kota tersebut kesemuanya diprakarsai pihak dan orang kota. Proses sebaliknya hampir tidak pernah terjadi, oleh karena itulah berbagai permasalahan dan gagasan yang dikembangkan pada umumnya dikaitkan dalam kehidupan dunia yang memang akan mengkota.


2.      PERBANDINGAN ARTIKEL DENGAN TEORI

Secara garis besar, dari artikel dan teori diatas tidak lah jauh perbedaan nya. Pada artikel dan teori nya dikatakan bahwa desa memiliki kecenderungan atau ciri dasar sebagai berikut:
1.      Pada umumnya berpegang teguh pada keagamaan atau kebiasaan adat.
2.      Cenderung memiliki jiwa social gotong royong.
3.      Pekerjaan mayoritas adalah petani.
4.      Ilmu pengetahuan dan teknologi nya masih sulit
5.      Mereka cenderung tertutup dengan hal-hal baru.

Sementara pada masyarakat desanya memiliki ciri:
1.      Kepercayaan (keagamaan) masih kurang dan cenderung ke duniawian saja.
2.      Sifatnya individualism
3.      Pembagian kerja lebih tegas dan mempunyai batas batas yang nyata.
4.      Banyak lapangan pekerjaan.
5.      Perubahan social dan kebudayaan nya cukup nyata karena bersifat terbuka.

Dari ciri tersebut kami dapat menyimpulkan bahwa desa dan kota sangatlah berbeda. Kota memiliki penduduk yang lebih padat dari pada desa. Di desa rata-rata bekerja sebagai petani, berbeda dengan di kota yang memiliki pekerjaan tetap yang beraneka ragam dan profesi. Dari segi kebudayaan nya, di kota lebih terbuka sehingga kebudayaan kota sering berubah ubah karena kebudayaan asing yang masuk.

Selain dari ciri perbedaan tersebut, desa dan kota memiliki keterkaitan hubungan social. Seperti halnya desa yang memperoduksi bahan pangan maupun bahan produk lainnya untuk memenuhi kebutuhan kota atas pangan mereka. Sementara kota menyediakan produk jadi yang juga di butuhkan oleh desa sebagai kelangsungan hidup.



KESIMPULAN

Kesimpulan yang dapat kami tarik dari artikel dan teori diatas adalah bahwa desa dan kota umumnya memiliki perbedaan yang sangat segnifikan. Mulai dari segi geografis, ekonomi, status sosial, sampai kebudayaannya.   Tetapi ternyata juga memiliki hubungan social yang tinggi . Hal ini di bukatikan dari hubungan dalam pemenuhan kebutuhan hidup mereka.

 Desa dan kota bersifat ketergantungan, karena diantara mereka saling membutuhkan. Kota tergantung pada desa dalam memenuhi kebutuhan warganya akan bahan bahan pangan seperti beras, sayur-mayur , daging dan ikan. sementara desa membutuhkan produk-produk industry perkotaan untuk kelangsungan hidup. Seperti alat transportasi, perkembangan teknologi, sarana kesehatan, guru pengajar atau pendidik dan sebagainya.




DAFTAR PUSTAKA


Arif R, Y.C.N. Sutarini dan Murtamadji. 2004. Sosiologi. Klaten: PT Macanan   Jaya  Cemerlang
Ismawati, Esti. 2012. Ilmu Sosial Budaya Dasar. Yogyakarta: Ombak
Soelaeman, M.Munandar. 2008. Ilmu Sosial Dasar. Bandung: PT.Refika Aditama

http//: kafipangestu.blogspot.com